PEMERINTAH Indonesia bekerja sama dengan pihak swasta telah meluncurkan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).
Proyek ini mencakup pengembangan kawasan terpadu yang mencakup perumahan, komersial, dan fasilitas hiburan. Namun, seperti halnya proyek besar lainnya, PIK 2 membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat dan lingkungan.
Salah satu dampak positifnya ialah peningkatan Infrastruktur.
Seperti yang sudah kita ketahui, PIK 2 dirancang dengan infrastruktur modern, termasuk jalan raya, jembatan, dan sistem drainase canggih.
Peningkatan ini tidak hanya memudahkan mobilitas warga di sekitar PIK 2, tetapi juga mengurangi kemacetan di wilayah sekitarnya. Seperti di Jakarta dan Tangerang.
Selain itu, pembangunan PSN ini juga dapat menciptakan lapangan Pekerjaan. Selama fase konstruksi dan setelah proyek selesai, PIK 2 diproyeksikan menciptakan ribuan lapangan kerja di berbagai sektor, termasuk konstruksi, perhotelan, ritel, dan layanan sebagainya.
Pembangunan ini juga dapet mengembangkan ekonomi. Kehadiran pusat bisnis dan komersial di PIK 2 diharapkan dapat menarik investasi domestik dan asing. Serta menghidupkan perekonomian lokal dengan mendatangkan pengunjung dari berbagai daerah.
Terdapat juga fasilitas publik dan ruang terbuka. PIK 2 akan menyediakan fasilitas publik seperti taman, pusat kebugaran, dan area rekreasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Ini mendukung kualitas hidup yang lebih baik bagi penduduk setempat.
Namun, di sini lain, Pembangun PSN ini memiliki dampak negatif, seperti:
Dampak lingkungan: Pengembangan PIK 2, yang melibatkan reklamasi lahan dan pembangunan besar-besaran, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk perubahan ekosistem pantai dan peningkatan risiko banjir.
Pemindahan penduduk: Pembangunan PIK 2 mungkin memerlukan relokasi beberapa komunitas atau usaha kecil yang sebelumnya berada di daerah tersebut. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan tantangan sosial bagi mereka yang terkena dampak.
Peningkatan biaya hidup: Pembangunan kawasan elite seperti PIK 2 dapat menyebabkan peningkatan biaya hidup di daerah sekitarnya. Sehingga masyarakat lokal mungkin kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga properti dan biaya barang dan jasa.
Ketimpangan sosial: Meskipun proyek ini dapat meningkatkan ekonomi lokal, manfaatnya mungkin tidak merata. Ada risiko bahwa hanya kelompok tertentu yang akan menikmati keuntungan ekonomi, sementara sebagian masyarakat lainnya mungkin tidak mendapatkan manfaat yang setara.
Seperti halnya proyek besar lainnya, penulis berharap kepada pemangku kebijakan, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dan mencari keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
PIK 2 harus dijalankan dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan kerugian dapat diminimalisir.
*Ditulis oleh: Ginanjar. Kepala Bidang Hukum dan HAM Cabang (p) Kab. Tangerang