TANGERANG | Dalam upaya merespon dampak sosial dan ekonomi akibat pendemi Covid-19, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Provinsi Banten launching posko pengaduan.
Pengaruh terhadap dunia industri dan usaha kecil akan betul-betul terasa. Ratusan ribu warga Banten potensial terdampak. Baik langsung maupun tidak.
Dengan kondisi demikian, potensi gelombang PHK atau setidaknya perusahaan meliburkan buruh tentu sangat besar. Hal ini menjadi landasan utama mengapa posko itu dibentuk.
Kepada vinus.id., Alfin Putrawan mengatakan, kehadiran posko pengaduan terdampak Covid-19 ini merupakan bentuk ikhtiar LBH Ansor Banten dalam membantu masyarakat hadapi pandemi virus corona. Terutama buruh pabrik.
“Agar buruh atau pekerja dapat terdata dengan baik, perlu hadir sebuah central aduan. Selanjutnya data tersebut bisa kita sampaikan kepada pihak terkait sebagai acuan dalam mengambil kebijakan”, sambung Ketua LBH Ansor Banten pada Rabu, (08/04).
Selanjutnya, dari data tersebut, LBH Ansor Banten akan berupaya memberi informasi sekaligus sebagai katalisator bagi stakeholder dan Pemerintah Daerah dalam mengambil kebijakan berkaitan program-program penanganan dampak Covid-19.
Hal senada disampaikan Khoirun Huda. Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 akan sangat besar. Perlu hadir sebuah wadah yang bisa menjadi penyambung lidah masyarakat. Terutama buruh pabrik dan usaha kecil.
“Posko Aduan setidaknya akan mendata sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah tentang program dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan”, ujar Sekretaris Pimpinan Wilayah GP. Ansor Banten ini.
Pantauan vinus.id., 2 minggu terakhir ini, sudah banyak pabrik yang merumahkan buruh. Totalnya sudah ribuan. PT Universal Luggage Indonesia saja sekitar 350 karyawan. |frs