
TANGERANG | Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) menggelar aksi demonstrasi di Puspemkab, pada Kamis (13/10).
Aksi tersebut digelar dalam rangka hari jadi ke-390 tahun Kabupaten Tangerang. Mereka menyampaikan enam tuntutan yang dinilai perlu dibenahi.
Juhana Nurhidayat selaku koordinator aksi menyampaikan, tuntutan tersebut yaitu peningkatkan kualitas mutu pendidikan, realisasikan serta optimalkan program gerakan kawasan kumuh dan miskin.
Baca Juga
- HUT Ke-390 Kabupaten Tangerang, Ini Harapan Ketua KTNA
- Refleksi Hari Jadi Kabupaten Tangerang: Setumpuk Persoalan Segudang Masalah
Masih kata Juhana, selanjutnya tekan angka pengangguran, optimalisasi Program KIPPRAH, tindak tegas perusahaan yang mencemari lingkungan, dan menuntut Kejaksaan Negeri Tangerang untuk mengusut dugaan kasus pungutan liar yang dilakukan PERUMDA Pasar Niaga Kerta Raharja
“Ini rapot merah buat Kabupaten Tangerang dihari ulang tahun yang berbahagia ini,” ungkap Juhana, selaku koordinator aksi.
Soal Pendidikan, Juhana mempertegas, tingginya angka anak putus sekolah. Menurutnya, berdasarkan data Kemendikbud RI, sebanyak 21.344 anak jenjang SD hingga SMA mengalami putus sekolah. Angka ini dinilai cukup fantastis.
“Ditambah lagi jawaban kepala dinas pendidikan kemarin dalam dialog di GSG Kabupaten Tangerang (12/10), angka itu juga berada dalam naungan Departemen Agama. Ini kok kesannya saling lempar tanggung jawab, bukannya cari solusi,” terangnya.
Lebih lanjut, Juhana mengatakan, hampir empat abad sudah Kabupaten Tangerang berdiri sebagai suatu daerah otonom.
Seharusnya, sambung Juhana, ini merupakan waktu yang panjang bagi Kabupaten Tangerang untuk memperbaiki taraf kehidupan yang sepatutnya dirasakan masyarakat.
“Realitanya, yah inilah kenyataan yang harus dialami oleh masyarakat pada saat ini, Kabupaten Tangerang yang kamu cintai tumbuh dan berkembang entah kemana,” tegasnya. |We