SERANG | Setelah ramai tagar #mendikbuddicarimahasiswa, kini giliran suara mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Banten, menduduki trending topik twitter. Tagar #untirtakokpelit menempati urutan pertama pada Jumat malam, (12/06).
Tagar tersebut merupakan bentuk dari suara keresahan mahasiswa Untirta terkait pembayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Kepada Vinus, Ketua BEM KBM UNTIRTA Ibnu Mas’ud mengatakan, banyak mahasiswa yang mengeluhkan soal kebijakan fasilitas kuliah yang terganggu selama masa pandemi Covid-19. Salah satunya peralihan kegiatan akademik kampus. Dari yang bersifat tatap muka menjadi daring.
“Tentunya kebijakan kuliah daring membuat mahasiswa harus mengeluarkan dana lebih. Seperti mengisi kebutuhan kuota internet,” ujarnya pada Sabtu, (13/06).
Lebih lanjut, dirinya menyatakan, sejauh ini pihak kampus hanya memberi kebijakan berupa penggantian uang pengisian kuota internet. Setiap mahasiswa jumlahnya Rp50.000,-/bulan. Pembayarannya berupa pemotongan uang kuliah tunggal pada semester berikutnya.
“Hal itu berarti bahwa uang kuliah dipotong Rp150.000,-/mahasiswa. Besaran uang penggantian tersebut sangat minim, mengingat besarnya kuota internet yang dikeluarkan untuk mengikuti kuliah secara daring,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya menambahkan, mahasiswa Untirta yang sudah membayar uang kuliah tunggal semester genap secara penuh tidak bisa menggunakan fasilitas kampus sebagaimana mestinya.
Untuk diketahui, gerakan tagar #untirtakokpelit merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk mengembalikan hak-hak yang tidak bisa digunakan karena adanya pandemi.
Tujuan dari gerakan tersebut agar ada penurunan atau pemotongan uang kuliah tunggal secara signifikan. Sebagaimana besaran biaya fasilitas yang harusnya bisa digunakan oleh mahasiswa. | BP/We