spot_img
spot_img

Menularkan Optimisme Sirekap Pilkada 2024

Penulis: Endi Biaro*

BANYAK anak muda di Kabupaten Tangerang menjadi penyelenggara Pilkada. Tersebar di KPU, PPK, PPS, dan KPPS. Baik sebagai ketua, anggota, maupun sekretariat.

Fakta ini menyebarkan optimisme, bahwa tata kelola Pilkada akan terlaksana (dengan baik). Karena Sirekap akan diurus orang yang tepat.

Utamanya dalam hal digitalisasi Pilkada, yang digunakan dalam pengelolaan berbagai kebutuhan. Seperti Sidalih (untuk data pemilih), Silon (untuk pencalonan), Silog (pengurusan logistik) dan lainnya.

Anak muda jelas piawai mengoperasikan aneka piranti teknologi ini. Mereka terampil, terbiasa, banyak akses, dan paling penting, punya perangkat gadget yang dibutuhkan (seperti HP, Laptop, dll).

Baca Juga

Lalu bagaimana dengan Sirekap? Alias sistem informasi rekapitulasi suara, yang di Pilpres dan Pileg lalu viral (sekaligus kontroversial).

Para pakar IT menyebut Sirekap dengan ungkapan: there is no rocket technology. Artinya untuk ukuran saat ini, Sirekap bukan teknologi rumit. Biasa saja.

Aplikasi ini user friendly, sederhana. Tampilan, menu, dan fungsi, terbilang praktis. Di kalangan anak anak muda, yang keseharian tak bisa dengan ragam aplikasi, Sirekap tak akan menjadi horor.

Teknologi ini juga sudah melalui fase trial and error, uji coba berkali-kali, dilakukan perbaikan dan penyesuaian.

Bahkan, meski meletupkan kegaduhan, di Pileg dan Pilpres lalu, Sirekap bisa digunakan.

Konteks optimisme bermula di sini.

Bahwa Sirekap bisa mudah dikuasai. Dengan satu dua kali latihan dan percobaan, pengguna bisa menguasai. Lebih-lebih jika penggunanya anak muda.

Tantangan berat justru dari sisi luaran. Yakni potensi server down, under construction, gateawey, not found, virus, bag, Malware, spy, dan serangan hacker.

Lantaran alur transmisi data berada di tiga jaringan.

Pertama aplikasi Sirekap yang di tanam di HP (android) KPPS, lalu kedua di Sirekap Web di PPK dan KPU, terakhir ketiga, pangkalan sentral di KPU RI.

Jika dideteksi satu per satu, maka kemungkinan Sirekap Pilkada sukses, menjadi terang.

Musababnya, cara penghitungan dan volume kerja Sirekap Pilkada begitu sederhana. Jauh dari rumit. Dokumen yang difoto hanya 6 lembar, dikerjakan siang hari, masih terang (foto menjadi jelas), dan energi KPPS masih utuh, karena sore hari sudah selesai.

Kemudian kekonyolan salah baca data, jelas terhindari. Karena saat ini, Sirekap akan menolak download data yang melebihi jumlah DPT. Lalu ada menu edit oleh KPPS.

Di Pilpres dan Pileg lalu, KPPS enggan melakukan editing, karena kelelahan, dan sudah malam. Di Pilkada ini, jelas beda, suasana masih terang, sore hari, mereka masih punya energi.

*Ditulis oleh: Endi Biaro.Komisioner KPU Kabupaten Tangerang.

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

Bahlil dan Polemik Gas Melon

Politik Matahari Kembar

Mengakhiri Feodalisme Birokrasi

Krisis Keteladanan Pejabat Negara

Jokowi di Persimpangan: Golkar atau Gerindra?

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart