
CILEGON | Dua tokoh sentral peristiwa Geger Cilegon, Ki Wasyid dan Ki Arsyad Thawil dinilai layak mendapat gelar pahlawan nasional. Kiprah dalam perjuangannya melawan penjajahan Belanda sangat nyata.
Demikian disampaikan Sejarawan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Prof Mufti Ali, yang juga ditunjuk Pemkot Cilegon sebagai koordinator tim untuk menelusuri kiprah para tokoh Geger Cilegon.
Melalui keterangan tertulisnya, Prof Mufti Ali menyampaikan, peristiwa Geger Cilegon itu berdampak terhadap semangat nasionalisme serta berubahnya kebijakan pemerintah kolonial Belanda terhadap kaum pribumi.
Baca Juga
- Gelar Silaturahmi Akbar, Mathla’ul Anwar Dorong KH Mas Abdurrahman Jadi Pahlawan Nasional
- Tubagus Falak, Ulama Kelahiran Banten yang Layak Jadi Pahlawan Nasional
Menurutnya, hal itu tercermin dari peristiwa Geger Cilegon itu sendiri, debgan dibuangnya Ki Arsyad Thawil ke Manado, Sulawesi Utara, sedangkan Ki Wasyid wafat di Banten.
“Beliau-beliau itu aktivis yang aktif perjuangannya dalam pemberontakan masyarakat Banten melawan Belanda. Hal itu yang mendorong Belanda kemudian segera membuat kebijakan politik etis,” ujarnya dalam keterangan tertulis, pada Senin (13/02).
Lebih lanjut, Prof Mufti Ali yang juga Wakil Rektor UIN SMH Banten Bidang Akademik dan Kelembagaan ini mengungkapkan, berdasarkan jurnal lama yang ada di Manado, Ki Arsyad Thawil dikenal sebagai tokoh yang mampu menjaga harmoni kehidupan antar umat beragama.
Kata dia, sudah lebih dari sepekan tim berada di Manado dan kunjungannya itu disebut penting dilakukan untuk mencocokkan data yang diperolehnya dari Belanda dengan kondisi di lapangan.
“Kami membawa beberapa dokumen seperti koran dan arsip dari Belanda. Termasuk peta Manado dan Minahasa di masa kolonial atau saat Ki Arsyad Thawil dibuang ke Manado. Bukti ini akan saya akurkan dengan kondisi di lapangan,” ungkapnya.
Menurut Prof Mufti Ali, setelah menyelesaikan tugas di Manado, pada Rabu 15 Februari 2023, pihaknya akan melakukan rapat persiapan pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Ki Arsyad Thawil dan Ki Wasyid di UIN SMH Banten.
“Nanti rapat tersebut juga akan dihadiri perwakilan dari Pemkot Cilegon dan Pemprov Banten,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menilai sudah selayaknya gelar pahlawan nasional disematkan kepada Ki Arsyad Thawil dan Ki Wasyid.
Oleh karena itu, Pemkot Cilegon bergerak aktif untuk mendorong usulan gelar pahlawan tersebut. Selain menerjunkan sejarawan, Helldy juga sudah menemui Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin pada Desember 2022 lalu.
“Pak Wapres mendukung upaya yang kami tempuh ini. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Kota Cilegon agar tokoh Geger Cilegon lolos mendapat gelar pahlawan nasional,” imbuh Helldy. |We