Oleh: Hamzah Sutisna*
BARU-BARU ini Indonesia kembali dikejutkan dengan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Ada 50 penumpang dan 12 kru.
Beberapa fakta yang mengakibatkan jatuhnya pesawat telah disajikan dalam pemberitaan. Seperti sempat mengalami delay akibat cuaca buruk, kondisi pesawat, adanya human eror, dan lain sebagainya.
Tetapi semua itu merupakan sebuah peristiwa yang menjadi pembelajaran untuk kita semua. Risiko tentu ada dalam setiap pekerjaan atau aktivitas.
Baca Juga
- Peringati Hari Satu Juta Pohon, Banksasuci dan Fedtangs Hijaukan Sungai Cirarab
- Jelang Suksesi Karang Taruna Jayanti, Sarnaja: Ini Hajat Kecamatan, Kabupaten Jangan Ikut Campur
Bencana ini menjadi berita duka mengejutkan di awal tahun. Tak heran bila banyak yang menaruh perhatian dan membicarakannya. Terlebih dari pihak maskapai dan juga keluarga korban.
Keluarga korban pasti merasa terpukul atas tragedi jatuhnya Sriwijaya Air. Hal inilah yang perlu kita perhatikan bersama sebagai orang yang menyaksikan pemberitaan tersebut.
Ada yang perlu diperhatikan bagi warganet yang mempunyai sebuah kebebasan dalam mengunggah peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Terutama soal unggahan foto atau video korban.
Sebagian warganet menganggap postingan tersebut mempunyai maksud tertentu. Mungkin niatnya baik atau mengungkapkan sebuah empati, juga informasi.
Namun, cara itu tidak sepenuhnya benar. Kita tidak tahu perasaan para keluarga korban. Yang jelas akan semakin trauma dan ketakutan.
Apalagi sering kita jumpai beberapa oknum memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan trend. Membuat konten hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Sebaiknya, jika kita mendapatkan foto atau video tersebut, segeralah hapus. Hentikan rantai penyebaran sampai di kita. Jangan meneruskan ke grup atau malah mengunggahnya ke media sosial lain.
Alih-alih menyebarkan foto atau video korban, sebaiknya mempublis konten yang lebih bermanfaat. Misalnya informasi seputar bagaimana membantu korban atau tentang informasi kesiapsiagaan bencana.
Kita juga bisa ikut berdoa untuk para korban, keluarganya maupun para petugas. Mereka saat ini tengah berusaha membantu di mana pun berada.
Biarkan penyebaran informasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dilakukan kawan-kawan jurnalistik. Karena mereka mempunyai kode etik.
Warganet bukan pewarta yang harus berlomba-lomba untuk menjadi pertama dalam menyebarkan perisitiwa. Berikan hormat dan respek kepada korban dan keluarga.
*Penulis adalah Wakil Ketua II Bidang Internal Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Islamic Village.