
SERANG | Setelah Forum Mahasiswa Cilegon (FMC) menanggapi pernyataan Himpunan Mahasiswa Banten (HMB). Terkait kerumanan di Pantai Anyer, kini giliran aktivis mahasiswa Serang angkat bicara.
Kepada Vinus, mahasiswa asal Kabupaten Serang Rafi Hidayat menilai, argumen yang dibangun Forum Mahasiswa Cilegon tersebut sangat lucu, seperti guyonan.
Rafi yang juga tergabung dalam Mahasiswa Guyonan ini, menyayangkan identitas mahasiswa yang seharusnya karismatik, tapi sikap kritisnya terjual.
Baca Juga
- Terkait Kerumunan di Pantai Anyer, Mahasiswa Cilegon Sebut Pernyataan HMB Tidak Berdasar
- Sering Aktivitas Virtual? Awas Terkena Sindrom Zoom Fatigue
“Saya menganggap pernyataan mahasiswa Cilegon tentang HMB Jakarta seperti guyonan. Mahasiswa ko seperti itu,” ujarnya saat diwawancara, pada Sabtu, (18/09).
Seharusnya, sambung Rafi, mahasiswa memiliki sikap kritis terhadap kebijakan penguasa. Fungsi social control dijalankan, bukan sebaliknya, merapat ke penguasa.
Rafi mempertanyakan, Forum Mahasiswa Cilegon itu isinya mahasiswa gerakan atau kacung kekuasaan?
“Misrisnya mereka bawa-bawa atribut PMII, GMNI, dan HMI. Padahal saya juga banyak teman dari kalangan Cipayung, mereka keren dan kritis. Namun di Cilegon ini kaya ada yang aneh,” ucapnya.
Hal senada disampaikan mahasiswa asal Kota Serang, Pratama. Ia menilai Forum Mahasiswa Cilegon gagal faham melihat kondisi Banten hari ini.
Menurutnya, FMC tidak perlu menilai Polda Banten berada di peringkat berapa. Jika melihat sejauh mana keberhasilan menangani Covid-19, justru Indonesia masuk catatan negara paling buruk dalam menangani Covid-19.

“Hal itu terlihat dari laporan ketahanan terhadap Covid-19 yang dibuat oleh Bloomberg pada 27 Juli 2021. Mari bicara data,” tuturnya.
Masih kata Tama, sapaan akrabnya, melihat tugas Polri yaitu mengamankan, menertibkan, dan pengetatan, tetapi dengan track record Indonesia yang buruk, tentu ada yang salah dalam pelaksanaan penanganan Covid-19.
“Jadi kalau melihat peringkat Indonesia menangani Covid-19, harusnya mereka menilai bukan baik dari yang terbaik. Melainkan buruk dari yang terburuk,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Tama juga mempertanyakan jiwa-jiwa kritis FMC sebagai seorang mahasiswa. Menurutnya, mungkin mereka sedang masuk angin.
“Jangan tersinggung dengan pernyataan ini, dirinya cuma mahasiswa yang suka guyon, lucu melihat tanggapan mereka. Mahasiswa kok mau diadu domba dengan mahasiswa,” pungkas Tama.
Untuk informasi, sebelumnya FMC menyebut pernyataan HMB tidak berdasar soal pelaporan Kapolda Banten ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Lantaran tidak kondusifnya Banten dari kerumunan, khususnya di kawasan wisata Pantai Anyer. |We