spot_img

Banten Peduli Kemanusiaan Gelar Kado Lebaran Yatim

Foto: Banten Peduli Kemanusiaan (BPK) menyelenggarakan program “Kado untuk Yatim”.

PANDEGLANG | Banten Peduli Kemanusiaan (BPK) menyelenggarakan program “Kado untuk Yatim” untuk 200 anak yatim, dhuafa, dan penyandang disabilitas. 

Acara tersebut digelar pada Jumat, 28 Maret 2025 (28 Ramadhan 1446 H) bukan sekadar kegiatan rutin tahunan. Lebih dari itu, ini menjadi upaya nyata untuk mengembalikan senyum anak-anak yang seringkali terlupakan di hari raya. 

Pendiri Banten Peduli Kemanusiaan (BPK), Eko Supriatno mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kebahagiaan kepada 200 anak yatim, dhuafa, dan penyandang disabilitas. Bukan hanya sekadar baju baru lebaran, melainkan simbol bahwa mereka berhak merasakan kebahagiaan seperti anak lainnya.

Baca Juga

Selain itu, perlengkapan ibadah seperti sajadah, Al-Qur’an mini, dan tasbih, akan mendukung mereka dalam beribadah. Paket sembako yang disiapkan dengan cermat diharapkan meringankan beban keluarga saat hari raya. Uang saku yang diberikan juga mencerminkan perhatian tulus dari para donatur.

“Kami tidak ingin ini sekadar bantuan materi, yang lebih penting adalah bagaimana membuat mereka merasa dihargai dan disayangi. Bahwa di tengah keterbatasan, mereka tetap layak mendapatkan kebahagiaan yang sama,” ujar Eko Supriatno, pendiri BPK yang juga dikenal sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi ternama Banten.

Sementara itu, tim relawan BPK yang berkeliling dari rumah ke rumah menemukan kisah-kisah yang mengharukan. Salah satunya Adi, bocah 10 tahun dengan mata berbinar yang harus kehilangan kedua orang tuanya. Kini ia hidup sebatang kara bersama neneknya yang sudah renta.

“Kalau dapat baju lebaran, pun biasanya bekas, aku ingin sekali punya baju baru seperti teman-teman. Kak, boleh pilih warna bajunya sendiri?,” ucap polos Adi.

Disisi lain, ada gadis kecil penyandang disabilitas bernama Nia, ia hanya bisa memandang jauh saat melihat teman-temannya bersiap menyambut lebaran.

“Aku ingin bisa pakai mukena baru ke masjid,” tutur Nia.

Eko menambahkan, kisah-kisah inilah yang kemudian mengubah sudut pandang banyak orang, bahwa di balik kemeriahan lebaran, ada tangis dan kerinduan yang tersembunyi.

“Kadang kita lupa, bagi mereka sepotong baju baru bukan sekadar kain, melainkan pengobat luka dan pengganti peluk yang tak sampai dari orang tua mereka,” ucap Eko dengan nada beratnya.

Lebih lanjut, program “Kado untuk Yatim” oleh Banten Peduli Kemanusiaan telah menunjukkan kekuatan kolaborasi masyarakat, gerakan ini membuktikan bahwa semangat berbagi menjelang lebaran tetap hidup di tengah masyarakat.

“Kami optimis respon masyarakat luar biasa, meski saat ini baru 60% dana terkumpul.” ujar Eko Supriatno.

Dengan semangat Ramadhan, Banten Peduli Kemanusiaan (BPK) mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menebar kebahagiaan di hari raya.

“Kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa membahagiakan orang lain,” tutupnya. |Fjr

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart