PANDEGLANG | Pasangan Thoni-Imat resmi mendeklarasikan diri sebagai penantang Irna-Tanto pada Pilkada Pandeglang 9 Desember mendatang.
Didampingi simpatisan, tokoh partai, dan para ulama, pasangan tersebut secara resmi mendaftar sebagai kontestan ke KPUD Pandeglang pada Minggu, (06/09).
Dalam sambutnnya, Ir. Thoni Patoni Mukson menyampaikan, pencalonan dirinya merupakan representasi dari ulama dan masyarakat Pandeglang yang menginginkan perubahan.
Baca Juga
- Tingkatkan Pertisipasi Pemilih, KPUD Pandeglang Gandeng Lorong Diskusi
- Akademisi: Kebijakan APBD Pandeglang Tidak Pro Rakyat
“Kami berdiri di sini, dengan niat ibadah kepada Allah SWT, untuk menjadikan Kabupaten Pandeglang sejajar dengan Kabupaten/Kota lain yang ada di Banten,” ucapnya.
Sementara itu, Ulama Kharismatik Abuya Muhtadi menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat Pandeglang untuk mendukung dan memenangkan pasangan Thoni-Imat.
“Nanti tanggal 9 Desember, saya mohon ke kawan-kawan dukung saudara saya, Thoni dan Imat, jangan bohong. Uangnya ambil dari siapapun, hadiahnya ambil dari siapapun, tapi pilihan jangan lupa Thoni-Imat,” ujar Abuya saat deklarasi.
Selain itu, menurut Abuya, perwakilan santri dari masyarakat pinggiran dan kaum sarungan adalah kandidat yang bisa diharapkan untuk melakukan perubahan.
Sementara itu, Pengamat Politik UNMA Banten Eko Supriyatno mengatakan, deklarasi pasangan Thoni-Imat akan menjadikan Pilkada Pandeglang semakin menarik dan bergelora.
“Saya menyebutnya Koalisi Perubahan. Dengan hadirnya pasangan ini akan menjadi magnet bagi kekuatan politik yang masih di luar garis kekuatan politik yang ada saat ini,” ungkapnya.
Menurutnya, PKB dan PPP sebagai partai pengusung pasangan ini memiliki kultur yang sama. Keduanya memiliki basis massa nahdliyyin (NU), mayoritas masyarakat Pandeglang.
Lebih lanjut, menurut Eko, dalam konteks Pandeglang ada sebuah hipotesis unik bahwa kemenangan calon bupati sangat ditentukan oleh restu ulama kharismatik.
“Jika mengacu pada konstelasi politik lokal pandeglang, selama ini kaum sarungan (NU) dapat menjadi faktor penentu kemenangan pilkada. Selain dari pada itu, kemampuan mobilisasi mesin partai hingga grass root memegang peran sentral untuk sebuah perolehan suara yang signifikan,” jelanya.
Untuk informasi, pasangan Thoni-Imat di usung oleh PKB dan PPP serta empat partai non parlemen yakni PKPI, Hanura, PSI, dan Partai Garuda. |HR